Selasa, 22 Mei 2012

Hidup Dalam KASIH KARUNIA ALLAH




Jika kita ingin hidup dengan KASIH KARUNIA ALLAH maka kita jangan makan buah yang dilarang Tuhan untuk di makan. Seperti di Taman Eden manusia melanggar perintah Tuhan dan memakan buah terlarang tersebut sehingga akhirnya mereka di buang keluar dari EDEN ke taman EDAN.
Mereka harus bekerja dengan susah payah untuk menghasilkan. Mereka tidak lagi bisa hidup dengan kaish karunia Allah dimana di Taman EDEN sekalipun mereka bekerja tapi tidak harus sampai bersusah payah karena disana (EDEN) ada HUKUM KASIH KARUNIATUHAN.
Apakah arti buah terlarang itu dalam hal ini??? Itu adalah perpuluhan yang menjadi miliknya Tuhan jangan sampai kita makan karena sangat berbahaya.
Mengenai perpuluhan :
- Jangan tidak mengembalikan (mencuri )
- Jangan menunda untuk mengembalikan dengan alasan apapun (contoh : Anda tahu Kain dan Habel?)
Kenapa persembahan Habel di terima Tuhan sedangkan Persembahan Kain tidak diterima?
Karena Kain menunda memberikan kepada Tuhan pada waktunya mungkin Kain berpikir, Ah lebih baik
uang ini dipakai putar dulu diusaha, kan nantinya bias jadi lebih banyak. Tapi Tuhan tidak suka akan hal
itu. Dia mau kita hidup dalam Ke TAAT an penuh kepadaNya. Dia yang nomor satu. Maka HUKUM Kasih
Karunia itu akan berlaku juga untuk kita. Dimana apapun yang kita kerjakan akan dibuat berhasil oleh
Dia. Tanpa bersusah payah kita akan dibuat hidup.
Saya sendiri mau bersaksi bahwa saya selama ini masih hidup dengan menunda mengembalikan perpuluhan kepada Tuhan walaupun saya tidak pernah tidak mengembalikan perpuluhan. Tapi sejak mendengar Firman Tuhan hari ini, wah saya bersyukur sekali karena saya merasa Tuhan sangat saying pada kami sekeluarga sehingga diingatkan akan hal ini.
Trus, saya Tanya Tuhan: Kenapa tidak dari dulu Tuhan mengingatkan kami??? JawabNya Karena saat nya kami untuk naik kelas dan kami sudah bukan anak-anak lagi (dalam arti Rohani). Kalau dulu kami masih anak-anak atau belum dianggap cukup oleh Tuhan maka hal itu belum diperhitungkan oleh Tuhan. Kami tetap boleh hidup dalam Kasih Karunia Allah.
Tapi sejak kami dianggap cukup oleh Tuhan, maka Dia mengajarkan kami tentang pemahaman baru ini. Dan itu berarti kami harus TAAT melakukannya sebab jika tidak maka Kasih Karunia itu tidak akan menyertai kami seterusnya.
Barang siapa telah membaca tentang Artikel ini, berarti anda dianggap Tuhan sudah harus naik tingkat dalam Iman dan Anda harus Taat melakukannya.
Ok, Kiranya Kasih Karunia Tuhan Yesus Kristus menaungi kita semua. Amin.
Dan sampai hari ini saat saya posting artikel ini saya dan istri berusaha untuk tidak atau menunda untuk mengembalikan perpuluhan. Dan memang secara materi kami tidak pernah kekurangan.

MENGAMPUNI ITU PENTING !!!


Quote:Matius 6:14-15
Karena jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di sorga akan mengampuni kamu juga. Tetapi jikalau kamu tidak mengampuni orang, Bapamu juga tidak akan mengampuni kesalahanmu.

[Image: badi.jpg]

Berbicara tentang seseorang yang penuh pengampunan, kita bisa perhatikan kisah Yusuf. Saudara-saudara Yusuf melakukan hal-hal yang begitu kejam terhadapnya. Suatu hari, saudara-saudaranya yang pernah mengkhianatinya dibawa ke hadapannya. Dalam kondisi Yusuf pegang kendali (kala itu ia seorang penguasa), hanya dengan satu kata saja dari mulutnya, mereka bisa dipenggal kepalanya. Saat itu bisa jadi saat yang tepat bagi Yusuf untuk membalaskan dendamnya. Tapi ia berkata kepada mereka bahwa ia bukanlah pengganti Allah dalam hal penghukuman.

Apakah saudara-saudara Yusuf layak untuk diampuni? Tidak. Namun apabila kita merenungkan kembali hal tersebut, kita harus bertanya kepada diri kita sendiri, "Apakah saya layak diampuni oleh Tuhan?" Tidak. Jadi kita harus mengampuni seperti Tuhan telah mengampuni kita. Lepaskan - ampuni - lupakan - letakkan di belakangmu - maju ke depan.

Jika kita menolak untuk mengampuni orang-orang yang bersalah kepada kita, kita akan menjadi orang yang pahit. Masalah dengan kepahitan selalu mempengaruhi sekitar kita. Bahkan juga terhadap pekerjaan kita.

Apabila ada orang yang bersalah, sesegera mungkin kita harus belajar mengampuni. Ini bukanlah hal yang mudah, saya akui itu. Namun jika kita mengampuni seseorang, sebenarnya kita sedang membebaskan seorang tahanan - yaitu diri kita sendiri.

Jika kita selalu menghakimi seseorang, kita tidak akan pernah bisa mengasihinya.

TIDAK MENGAMPUNI ADALAH DOSA

Tuhan Yesus mengerti betapa berbahayanya dosa tidak mengampuni kesalahan orang lain, dan betapa pentingnya Tuhan harus memberi pengertian tentang hal ini kepada anak-anak-Nya. Oleh sebab itu Ia menaruh hal mengampuni orang lain di dalam deret kalimat doa Bapa kami (Matius 6:9-13).
Pentingnya pengampunan terhadap sesama:1. Mengampuni orang lain adalah perintah tegas dari Tuhan yang harus dipatuhi. Mengampuni orang lain ini adalah perwujudan tindakan kasih. Bila seseorang tidak mengampuni orang lain, itu berarti ia tidak mengasihi sesamanya. Bila ia tidak mengasihi sesamanya itu berarti ia adalah seorang “pembunuh” (1Yoh. 3:15, Why. 21:8). Seorang pembunuh tidak akan masuk dalam kerajaan Allah.

2. Mengampuni orang lain ialah syarat untuk menerima pengampunan dari Allah. Agar kita menerima pengampunan dari Tuhan kita harus mengampuni orang lain (Mat. 6:14-15; 18:35). Dalam doa Bapa kami jelas disinggung hal mengampuni orang lain, bahwa seperti kita mengampuni orang lain demikianlah Bapa mengampuni kita.. Pengampunan dari Tuhan tidak dapat dipisahkan dari pengampunan kita kepada orang lain. Bila kita tidak mengampuni sesama kita Tuhan juga tidak akan mengampuni kita.

3. Mengampuni orang lain adalah jalan agar doa kita diresponi atau ditanggapi Allah (Mrk. 11:24-26). Dari ayat-ayat ini telah ternyata bahwa jawaban doa dan respon Tuhan terhadap doa kita sangat berkaitan dengan pengampunan kita kepada orang lain. Kalau doa-doa kita mau terjawab, maka kita harus membereskan hubungan kita dengan sesama, dalam hal ini mengampuni saudara kita. Oleh sebab itu kalau kita menjumpai kenyataan doa-doa kita tidak diresponi oleh Bapa, patut kita memeriksa hidup kita dan menemukan penyebabnya, bukan tidak mungkin penyebabnya adalah tidak mengampuni sesama kita.

4. Mengampuni sesama agar tidak ada akar pahit di dalam hati kita (Ibr. 12:14-15). Ada banyak sakit penyakit yang tak disebabkan oleh virus atau baksil pada mulanya, tetapi disebabkan oleh hati yang tidak mau mengampuni orang lain. Ilmu kedokteran membuktikan bahwa suasana jiwa yang tidak sehat dapat mempengaruhi kesehatan tubuh. Akar pahit ini bisa timbul di hati istri terhadap suami, atau sebaliknya, mertua terhadap menantu sebaliknya, relasi bisnis dll. Tidak sedikit orang yang sakit oleh karena kepahtian terhadap sesamanya. Lepaskan pengampunan kepada suami, istri, menantu, mertua atau siapapun yang melukai hatimu dan terimalah kesembuhan.

5. Tuhan tidak menghendaki kita kehilangan sahabat dan saudara oleh kesalahan kita sendiri dengan tidak mengampuni orang lain (Ibr. 12: 14-15). Hidup berdamai dengan semua orang, maksudnya adalah agar kita tidak bertikai dengan siapapun dengan alasan apapun. Barangkali orang lain yang menciptakan atau memulai pertikaian tetapi kita harus dapat mengampuni.

Cara Kita MengampuniTuhan Yesus mengajarkan kepada kita dalam Matius 18:21-23. Dalam perikop ini Petrus mencoba menawarkan kepada Tuhan Yesus satu bentuk pengampunan yang luar biasa yang lebih tinggi dari pola pengampunan yang biasa dilakukan dalam masyarakat Yahudi. Orang Yahudi biasa memberi batas mengampuni orang lain 3x. Petrus mencoba menawarkan lebih tinggi sedikit, yaitu 7 kali. Tetapi ternyata jawaban Tuhan Yesus jauh sekali dari pola pikir dan konsep hukum yang ditawarkan manusia. Tuhan Yesus memberikan konsep baru tentang pengampunan ini, yaitu: 70 x 7 kali.

Maksud dari ajaran Tuhan Yesus tentang mengampuni 70 x 7 kali adalahSad1) Bahwa tidak ada alasan atau sebab apapun yang boleh diterima untuk tidak mengampuni orang lain.(2) Cara kita mengampuni orang lain harus sesuai dan sama persis sebagaimana Allah mengampuni kita (Ef. 4:32; Kol. 3:13). Ini bukan hal yang mudah, tetapi pasti bisa dilakukan. Tuhan memberikan standar ini tentu dengan hikmat dan pertimbangan-Nya yang sangat bijaksana dan itu pasti telah disesuaikan dengan kemampuan manusia untuk melakukannya.

Pengampunan yang diajarkan Tuhan ini berarti sebuah pengampunan yang tidak bersyarat, artinya: Pertama, mengampuni semua kesalahan, ini berarti tidak ada sesuatu yang kita anggap sebagai kesalahan yang tidak dapat diampuni. Kedua, melupakan kesalahan-kesalahan, ini berarti kita tidak membangkit-bangkitkan kesalahan orang lain dengan membicarakannya dengan orang lain pula. Ketiga, tidak menghukum. Inilah yang dimaksud Tuhan Yesus mengampuni dengan segenap hati (Mat. 18:35). Tidak menghukum dengan segala cara, misalnya tidak mau berdamai, tidak mau memberi salam, mencela dan merusak nama baik orang yang kita anggap telah bersalah kepada kita.

Akhirnya kita harus membalas kejahatan dengan kebaikan (Rm. 12:21). Tuhan akan menunjukkan siapa yang berdiri dipihak-Nya. Berdiri dalam kebenaran dan kasih Allah. Kepada orang-orang seperti inilah Allah memberikan penghargaan-Nya. Amin.

Sumber : http://thetomsjourney.blogspot.com/2011/...-dosa.html

Sejarah Agama Kristen di Indonesia


Perkembangan Agama Kristen di Indonesia dapat dibagi menjadi 3 zona waktu:
1. Sebelum kolonialisme Belanda
2. Saat kolonialisme Belanda
3. Setelah kolonialisme Belanda
1.Sebelum Kolonialisme Belanda :

Agama Katolik untuk pertama kalinya masuk ke Indonesia pada bagian pertama abad ke-7 di Sumatera Utara. Kota Barus yang dahulu disebut Pancur dan saat ini terletak di dalam Keuskupan Sibolga di Sumatera Utara adalah tempat kediaman umat Katolik tertua di Indonesia

2.Saat Kolonialisme Belanda

Kristen Katolik tiba di Indonesia saat kedatangan bangsa Portugis, yang kemudian diikuti bangsa Spanyol yang berdagang rempah-rempah, Katolik Roma pertama tiba pada tahun 1534, di kepulauan Maluku melalui orang Portugis yang dikirim untuk eksplorasi. Fransiskus Xaverius, misionaris Katolik Roma dan pendiri Ordo Yesuit bekerja di kepulauan Maluku pada tahun 1546 sampai tahun 1547. Namun ketika Belanda mengalahkan Portugis tahun 1605, Belanda mengusir misionari-misionari Katolik dan memperkenalkan Kristen Protestan (dari aliran Calvinist Dutch Reformed Church), sehingga terpengaruh pada ajaran Calvinisme dan Lutheran.

Perkembangan Kekristenan di Indonesia pada jaman itu cukup lambat. Hal ini dikarenakan ajaran Calvinist merupakan aliran agama Kristen yang memerlukan pendalaman Alkitab yang mendalam, sementara edisi Alkitab saat itu belum ada yang berbahasa Indonesia (bahasa Belanda). Lagipula, VOC sebagai kendaraan Belanda untuk masuk dan menguasai Indonesia saat itu adalah sebuah perusahaan sekuler dan bukan perusahaan yang cukup religius, sehingga tidak mendukung penyebaran agama yang dilakukan oleh misionaris Belanda sendiri. Setelah pengaruh VOC mulai tenggelam pada tahun 1799, pemerintah Belanda mulai memperbolehkan penyebaran agama dengan lebih leluasa. Orang Kristen aliran Lutheran dari Jerman yang lebih toleran dan tidak memaksa pemeluknya untuk mempelajari agama Kristen dengan sedemikian dalam, mulai memanfaatkan perijinan tersebut untuk mulai menyebarkan agama di antara orang Batak di Sumatera pada tahun 1861, dan misionari Kristen Belanda dari aliran Rhenish juga menyebarkan agama di Kalimantan Tengah dan Sulawesi Tengah

Setelah Kolonialisme Belanda

Pada abad ke 20 setelah Belanda pergi dari Indonesia, agama Kristen dan Katolik mulai berkembang pesat. Hal ini dimulai oleh sebuah keadaan pada tahun 1965, ketika terjadi peralihan kekuasaan Presiden Soekarno kepada Presiden Soeharto. Saat itu, Komunisme (dan Atheisme) merupakan hal yang dilarang oleh pemerintah. Semua orang-orang yang tidak beragama, langsung dicap Atheis, dan dengan demikian sangat mudah untuk dituduh sebagai pengikut Komunis. Saat itu, gereja dari berbagai aliran mengalami pertumbuhan jemaat yang pesat, terutama dari orang-orang (sebagian besar beretnis Tionghoa yang berasal dari Cina, yang merupakan negara Komunis) yang merasa tidak nyaman dengan kebijakan pemerintah mengenai Komunisme dan Atheisme pada saat itu.

Pada akhir abad ke 20 sampai awal abad 21, banyak misionaris dari Amerika yang menyebarkan aliran Evangelican dan Pentecostal. Aliran yang sering disebut "Karismatik" ini merupakan aliran yang dianggap "modern" karena menggabungkan antara Kristen tradisional, dengan pola pikir modern pada jaman ini

Cabang-cabang utama
Image has been scaled down 16% (650x253). Click this bar to view original image (771x300). Click image to open in new window.
[Image: christianlineageid.png]



Agama Kristen termasuk banyak tradisi agama yang bervariasi berdasarkan budaya, dan juga kepercayaan dan aliran yang jumlahnya ribuan. Selama dua milenium, Kekristenan telah berkembang menjadi tiga cabang utama:

* Katolik (denominasi tunggal Kristen terbesar, termasuk Gereja Katolik ritus Timur, dengan satu koma dua milyar penganut total, lebih dari setengah dari jumlah total penganut agama Kristiani)
* Protestanisme (terdiri dari berbagai macam denominasi dan pemikir dengan berbagai macam penafsiran kitab suci, termasuk Lutheranisme, Anglikanisme, Calvinisme, Pentakostalisme, Methodis, Gereja Baptis, Karismatik, Presbyterian, Anabaptis, dsb.)
* Ortodoks Timur (denominasi tunggal Kristen terbesar kedua, dan merupakan denominasi Kristen terbesar di Eropa timur)

Selain itu ada pula berbagai gerakan baru seperti Bala Keselamatan, Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh, Mormon, Saksi-Saksi Yehuwa, serta berbagai aliran yang muncul pada akhir abad ke-19 maupun abad ke-20, dll.

Tamak Dan Hanya Memikirkan Diri Sendiri Adalah Awal Kehancuran


Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan,
sebab walaupun seorang berlimpah-limpah hartanya,
hidupnya tidaklah tergantung pada kekayaannya itu
Lukas 12:15

Banyak pengusaha sukses dunia saat ini telah menunjukkan kedermawanan. Mereka menyisihkan sejumlah besar kekayaan yang mereka punya untuk membangun karya kasih bagi kemanusiaan. Sebut saja misalnya Henry Ford—pengusaha otomotif, Bill Gates—pendiri Microsoft, Larry Page dan Sergey Brinn—pemilik Google. Mereka tidak mengumpulkan kekayaan hanya untuk diri sendiri, tetapi mau berbagi dengan sesama yang membutuhkan. Mereka telah memberi sumbangsih sangat besar bagi dunia pendidikan, pengentasan kemiskinan, penanggulangan kesehatan, dan bencana alam.

Tuhan Yesus menceritakan perumpamaan tentang seorang kaya yang bodoh. Orang itu mengumpulkan harta bagi dirinya sendiri, bersikap tamak, dan berpikir bahwa dengan menjadi kaya maka semua urusannya pasti beres. Kepada orang yang demikian, Tuhan Yesus berkata, "Hai engkau orang bodoh, pada malam ini juga jiwamu akan diambil darimu, dan apa yang telah kausediakan, untuk siapakah itu nanti?" (ayat 20).

Memang berbahaya kalau kita hanya sibuk mengumpulkan kekayaan untuk diri sendiri. Sebab betapapun harta kekayaan—seperti juga jabatan dan popularitas—tidaklah abadi. Cepat atau lambat akan kita tinggalkan. Maka, bila kita diberkati dengan kekayaan lebih, baiklah kita menjadikan itu juga sebagai berkat bagi sesama yang membutuhkan. Itu akan jauh lebih berarti. Sebab nilai seseorang tidak ditentukan oleh seberapa banyak kekayaan yang ia kumpulkan, tetapi oleh seberapa besar hidupnya menjadi berkat dan mendatangkan kesukaan bagi sesamanya. Oleh karena itu, jangan biarkan hati kita dijerat oleh ketamakan akan harta benda —AYAT






Lukas 12:13-21

12:13 Seorang dari orang banyak itu berkata kepada Yesus: "Guru, katakanlah kepada saudaraku supaya ia berbagi warisan dengan aku." 
12:14 Tetapi Yesus berkata kepadanya: "Saudara, siapakah yang telah mengangkat Aku menjadi hakim atau pengantara atas kamu?" 
12:15 Kata-Nya lagi kepada mereka: "Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan, sebab walaupun seorang berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidaklah tergantung dari pada kekayaannya itu." 
12:16 Kemudian Ia mengatakan kepada mereka suatu perumpamaan, kata-Nya: "Ada seorang kaya, tanahnya berlimpah-limpah hasilnya. 
12:17 Ia bertanya dalam hatinya: Apakah yang harus aku perbuat, sebab aku tidak mempunyai tempat di mana aku dapat menyimpan hasil tanahku. 
12:18 Lalu katanya: Inilah yang akan aku perbuat; aku akan merombak lumbung-lumbungku dan aku akan mendirikan yang lebih besar dan aku akan menyimpan di dalamnya segala gandum dan barang-barangku. 
12:19 Sesudah itu aku akan berkata kepada jiwaku: Jiwaku, ada padamu banyak barang, tertimbun untuk bertahun-tahun lamanya; beristirahatlah, makanlah, minumlah dan bersenang-senanglah! 
12:20 Tetapi firman Allah kepadanya: Hai engkau orang bodoh, pada malam ini juga jiwamu akan diambil dari padamu, dan apa yang telah kausediakan, untuk siapakah itu nanti? 
12:21 Demikianlah jadinya dengan orang yang mengumpulkan harta bagi dirinya sendiri, jikalau ia tidak kaya di hadapan Allah."

Gereja mula-mula


Gereja mula-mula

Gereja dimulai 40 hari sesudah kebangkitan Yesus (sekitar tahun 30 Masehi) Yesus sudah berjanji bahwa Dia akan mendirikan gerejaNya (Matius 16:18), dan dengan datangnya Roh Kudus pada hari Pentakosta (Kisah 2:1-4), Gereja (“kumpulan yang dipanggil keluar”) secara resmi dimulai. Tiga ribu orang yang menerima khotbah Petrus pada hari itu dan memilih untuk mengikuti Kristus.
Petobat-petobat pertama kepada kekristenan adalah orang-orang Yahudi atau peganut-penganut Yudaisme, dan gereja berpusat di Yerusalem. Karena itu kekristenan pada mulanya dipandang sebagai sekte Yahudi, sama seperti orang-orang Farisi, Saduki, atau Esseni. Namun demikian, apa yang dikhotbahkan para rasul berbeda secara radikal dari apa yang diajarkan oleh kelompok-kelompok Yahudi lainnya. Yesus adalah Mesias orang Yahudi (Raja yang Diurapi) yang datang untuk menggenapi Hukum Taurat (Matius 5:17) dan mendirikan Perjanjian Baru yang berdasarkan pada kematianNya (Markus 14:24). Berita ini, dan tuduhan bahwa mereka telah membunuh Mesias mereka sendiri, membuat banyak pemuka Yahudi menjadi marah, dan beberapa orang, seperti Saul dari Tarsus, mengambil tindakan untuk memusnahkan “Jalan” itu (Kisah 9:1-2).
Periode gereja mula-mula dimulai sejak dimulainya pelayanan rasul PetrusPaulus dan lain-lainnya dalam memberitakan kisah Yesus hingga bertobatnya Kaisar Konstantinus I, kurang lebih tahun 33 hingga 325. Pada periode ini gereja dan orang-orang Kristen mengalami penganiayaan, terutama penganiayaan fisik, namun bapak-bapak gereja mulai menulis tulisan-tulisan Kristen yang pertama dan ajaran-ajaran yang menyeleweng yang bermunculan diatasi.
Tidak lama setelah Pentakosta, pintu gereja terbuka kepada orang-orang bukan Yahudi. Rasul Filipus berkhotbah kepada orang-orang Samaria (Kisah 8:5), dan banyak dari mereka yang percaya kepada Kristus. Rasul Petrus berkhotbah kepada rumah tangga Kornelius yang bukanlah orang Yahudi (Kisah 10) dan mereka juga menerima Roh Kudus. Rasul Paulus (mantan penganiaya gereja) memberitakan Injil di seluruh dunia Greko-Romawi, sampai ke Roma sendiri (Kisah 28:16) dan bahkan mungkin sampai ke Spanyol.
Pada tahun 70, tahun di mana Yerusalem dihancurkan, kitab-kitab Perjanjian Baru telah lengkap dan beredar di antara gereja-gereja. Untuk 240 tahun berikutnya, orang-orang Kristen dianiaya oleh Roma, kadang secara acak, kadang atas perintah pemerintah.
Pada abad kedua dan ketiga, kepemimpinan gereja mejadi makin hirakhis seiring dengan peningkatan jumlah. Beberapa ajaran sesat diungkapkan dan ditolak pada zaman ini, dan kanon Perjanjian Baru disepakati. Penganiayaan terus meningkat.

TahunTokohTempatDeskripsi singkat
35StefanusYerusalem
StStephen GiacomoCavedone.jpg
Stefanus mati syahid dan menjadi martir Kristen pertama. Paulus bertobat.
46Paulus dari TarsusAsia Minor
PaulT.jpg
Paulus memulai perjalanan misinya dan menulis surat-suratnya.
64Kaisar NeroRoma
402576.jpg
Kebakaran hebat terjadi di Roma. Kaisar Nero menyalahkan orang Kristen dan menimbulkan penganiayaan
70Titus Flavius VespasianusYerusalem
Arc de titus frontal.jpg
Kaisar Titus menghancurkan Yerusalem dan Bait Allah. Perpecahan antara kekristenan dan penganut agama Yahudi (Judaisme)
110Ignatius dari AntiokhiaAntiokhia
Ignatius of Antioch 2.jpg
Ignatius dari Anthiokhia mati martir.
150Yustinus MartirYudea
Justin Martyr.jpg
Yustinus Martir menulis Liber Apologeticus - "Apologi Pertama" yang membantu memajukan usaha kekristenan untuk menjawab filsafat-filsafat lainnya
156PolikarpusSmyrna
Polikarpus.jpg
Uskup Polikarpus yang berusia 86 tahun menjadi martir yang menjadikan orang Kristen semakin berdiri teguh di bawah penganiayaan
177IreneusLyons
Saint Irenaeus.jpg
Ireneus menjadi Uskup Lyons dan memerangi ajaran-ajaran sesat yang merundung gereja
196TertulianusKartago
Tertullian.jpg
Tertulianus mulai menulis tulisan-tulisannya yang menjadikannya digelari "Bapak Teologi Latin"
205OrigenesAlexandria
Origen.jpg
Origenes dari Afrika Utara yang sangat bertalenta memulai tulisannya yang berpengaruh. Ia mengepalai sekolah katekisasi di Alexandria
251SiprianusKartago
Siprianus.jpg
Siprianus, uskup dari Kartago menerbitkan hasil karyanya yang penting tentang "Persatuan di Dalam Gereja." Ia menjadi martir pada tahun 258
270AntoniusMesir
Antoniuserem.jpg
Antonius memberikan harta bendanya dan mulai hidup sebagai pertapa, suatu peristiwa kunci yang melatarbelakangi kerahiban
303DiokletianusKekaisaran Romawi
Diocletien Vaux1.jpg